Entri Populer

Jumat, 01 April 2011

STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN HOME INDUSTRI EMPING JAGUNG DI KELURAHAN SIKUMANA KOTA KUPANG (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI EMPING JAGUNG “SINAR 313

KAJIAN SKRIPSI DESIANA MORU
Oleh :
JEFFRY UMBU SAPU JAMILAGA
Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, program studi agribisnis Faperta – Undana

ABSTRAK
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Sikumana Kota Kupang pada Hme Industry emping jagung “Sinar 313” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya produksi emping jagung serta mengetahui besarnya laba yang diperoleh dan bagaimana strategi pengambilan keputusan dalam manajemen home industry “Sinar 313”.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Dta primer diperoleh melalui hasil wawancara langsung dengan pemilik dan tenaga kerja home Industry “Sinar 313” dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Pergangan Kota Kupang. Strategi pengambilan keputusan dalam manajemen home industry “Sinar 313” dapat dilakukan denagn berbagai aspek, yakni aspek produksi, aspek organisasi serta pembukuan terkait.
ABSTRAK
The research has been done in Sikumana Vilagge Kupang city of corn chip at “Sinar 313” home industry.the objectives of the research were to know the production cost of corn chip, to know the profit and to know decision maker strategy at “Sinar 313” home industry management.
Data sourch consist of primary data and secondary data. Primary data was gained directhy and labour from “Sinar 313” home industry using interview technique based on prepared questionnaire. Secondary data was gained from intuition related to issue of the research such as Departement Industry and Trade Kupang City. Third, decision maker strategy at “Sinar 313” home industry management can be done by some aspect namely production aspect production, aspect arganition, and aspect
PENDAHULUAN
Strategi pembanguna jangka panjang di Indonesia menitikberatkan pada bidang ekonomi sebagai penggerak utama pembangunan nasional. Sector pertanian sebagai bagian dari bidang ekonomi perlu terus ditingkatkan peranannya karena berkaitan erat dengan pengembangan industry. Nusa Tenggara Timur memiliki potensi (NTT) memiliki pengmbangan home industry jagung karena berbagai keunggulannya, seperti tersedianya lahan dan tenaga kerja yang cukup serta produksi jagung yang terus meningkat.
Salah satu jenis produk olahan yang siap dikonsumsi dengan cita rasa yang renyah, gurih dan lezat adalah emping jagung. Gagsan pengolahan emping jagung bermula dari pengamatan pihak home industry terhadap “ jagung titi” yang diolah secara sederhana tetapi cukup digemari.
Home industry emping jagung “Sinar 313” adalah satu-satunya perusahaan penghasil emping jagung di kota Kupang yang telah memasarkan produknya secara luas ke took-toko dan di supermarket di lingkungan Kota Kupang.
Setiap kegiatan industry demikian halnya dengan home industry emping jagung “Sinar 313” mempuyai tujuan mempertahankan keberlangsungan usaha dan menghasilkan laba maksimum. Sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut maka beberapa aspek perlu mandapat perhatian seperti aspek kontinyuitas pangadaan bahan baku, intensitas modal, peralatan, teknologi, penyimpanan dan pengangkutan serta pemasaran.
Sejauh ini pengusaha home industry emping jagung “Sinar 313” belum dapat mengoptimalkan laba yang diinginkan dikarenakan ada beberapa aspek kegiatan yang kurang mendapat perhatiann seperti aspek produksi, aspek organisasi, serta aspek pembukuan yang masih sederhana..
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tuuan jangka panjang, program tidak lanjutserta prioritas alokasi sumber daya. Salah satu alat formulasi strtegi adalah analisis SWOT.analisi SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang memasimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknes) dan ancaman (threats) sehingga itu perlu ditetapkan strategi-strategi sebagai arah dan rencanauntuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan aspek-aspek tersebut dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dimiliki dalam mempertahankan keberlangsungan usaha dan ekspansi usaha ke depan.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, permasalahan yang ada maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Berapakah besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh industri home industry emping jagung “Sinar 313”?
2. Berapakah besar laba yang diperoleh home industry emping jagung “Sinar 313”?
3. Bagaimanakah strategi pengambilan keputusan oleh manajemen home industry emping jagung “Sinara\313”?
TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui besarnya biaya produksi emping jagung yang dikeluarkan oleh home industry emping jagung “Sinar 313”?
2. Untuk menghitung besarnya laba yang diperoleh home industry emping jagung “Sinar 313”?
3. Untuk mendiskripsikan strtegi pengamblan keputusan oleh home industry emping jagung “Sinar 313”
KEGUNAAN
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1. Bahan masukan dan informasi bagi penguasaha dalam pengembangan home industry emping jagung “Sinar 313” di Kelurahan Sikumana Kota Kupang yang terkait dengan proses produksi, organisasi manajemen, pemasaran dan pembukuan
2. Bahan informasi bagi pemerintah Daerah setempat dalam merumuskan kebijakan-kebijakan bagi pembinaan industry kecil
3. Bahan kajian bagi penelitian selanjutnya yang relevan
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Home industry merupakan bagian dari industry kecil yang diushakan di rumah tangga dan bergerka dalam berbagai sector usaha dengan tujuan untuk menambah pendapatan keluarga.dilihat dari operasional usahanya pengusaha perlu mempunyai kemampuan untuk menganalisis berbagai aspek kegiatan meliputi aspek produksi, aspek organisasi manajemen dan penambilan keputusan mengenai hal-hal tersebut diperhitungkan agar manajemen mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimilliki home industry sehingga dapat ditetapkan suatu strtegi ang tepat dalam mempertahankan keberlangsungan usaha dan menghasilkan laba yang diharapkan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Home Industry emping jagung “Sinar 313” di Kelurahan Sikumana Kota Kupang sedangkan pengumpulan data berlangsun g dari bulan oktober – November 2003
Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan daftar pertanyaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dipeoleh melalui wawancara langsung dengan pihak peruasahaan yakni pimpinan perusahaan dan karyawan berupa karakteristik home industry, sejarah home industry, komponn biaya-biaya yang terjadi dan strategi pengambilan keputusan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui kpustakaan yang berkaitan dengan penelitian serta dengan menghubungi instansi-instansi yang trkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Metode Pengambilan Sampel
Penentuan dan pemilihan lokasi dilakukan dengan cara studi kasus yaitu pada home industry emping jagung “Sinar 313” sebagai penghasil emping jagung yang telah dipasarkan secara luas di Kota Kupang dan menurut penelitian Bano dkk (1997) bahwa emping jagung memiliki margin tertinggi dibandingkandengan olahan jagung lain seperti marnin jagung dn kerupuk jagung. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian yaitu 1 orang pemilik ditambah 3 pekerja.
Pengamatan dan Konsep Pengukuran
1. Karakteristik home industry emping jagung “Sinar 313”
2. Modal usaa yaitu besarnya modal yang digunakan untuk memulai usaha (Rp)
3. Biaya produksi yaitu biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerj langsung dan overhead pabrik (Rp)
4. Jumlah tenaga kerja diukur dalam orang/ jam kerja
5. Biaya tenagan kerja langsung yaitu biaya yang diberikan pada tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi
6. Biaya overhead pabrik yaitu semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung(Rp)
7. Harga jual adalah harga yang ditetapkan home industry emping jagung untuk menjual produk (Rp/Kg)
8. Biaya bahan baku yaitu jumlah biaya yang dieluarkan home industry untuk membeli bahan kbaku (Rp)
9. Jenis-jenis bahan penolong yaitu jenis bahan penolong yang digunakan oleh home industry untuk mmbuat produk berupa minyak goring, garam, vitsin, bawang dam kapur.
10. Pesaing yaitu peruasahaan sejenis yang menjadi pesaing dalam pemasaran produk emping jagung
11. Pola pemasaran yaitu cara home industry memasarkan produknya kepada konsumen
12. Penerimaan yaitu sejumlah uang yang diperoleh home industry emping jagung dari hasil penjualan
13. Volume penjualan yaitu total emping jagung yang berhasil dipasarkan oleh home industry (Kg)
14. Pendapatan yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya dari kegiatan penjualan (Rp)
15. Strategi pengambilan keputusan yaitu cara home industry
Metode dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan dianalisis berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Untuk menjawab tujuan pertama yaitu menghitung besar biaya produksi dihitung sebagai berikut :
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik xxx (+)
Biaya produksi xxx

Untuk tujuan kedua yaitu analisis laporan rugi laba dengan format variable costing sebagai berikut :
Perhitungan rugi laba berdasarkan biaya variable :
Hasil Penjualan Rp.xxx
Biaya variable :
Biaya bahan baku Rp.xxx
Tenaga kerja langsung Rp.xxx
Biaya overhead Rp.xxx
Biaya administrasi dan umum Rp.xxx
Biaya pemasaran Rp.xxx +
Total biaya variable Rp.xxx -
Margin kontribusi Rp.xxx

Biaya tetap :
Overhead pabrik tetap Rp.xxx
Biaya administrasi dan umum tetap Rp.xxx
Biaya pemasaran tetap Rp.xxx +
Total biaya tetap Rp.xxx -
Laba sebelum pajak Rp.xxx
Pajak (10%) Rp.xxx -
Laba bersih setelah pajak Rp.xxx
Adapun untuk tujuan ketiga yaitu analisis strategi pengambilan keputusan oleh manajemen digunakan analisis SWOT (Fredy Rangkuti 2003) yaitu : Strength/ Kekuatan (S), Weakness/ Kelemahan (W), Opportunities/ Peluang (O) dan Threats/ Ancaman (T) meliputi aspek proses produksi menyangkut peralatan dan teknologi yang belum memadai, aspek pemasaran terkait dengan peluang pasar dari produk tersebut aspek organisasi manajemen yaitu terbatasnya tenaga kerja terampil serta dari aspek pembukuan yang dilakukan masih sederhana karena dilihat dari sistim akutansi belum perhitungkan secara tepat biaya – biaya yang seharusnya diperhitungkan. Secara sistimatis yang dipaparkan pada gambar 4 Diagram Matrix SWOT untuk merumuskan strategi perusahaan sebagai berikut :
Diagram Matrix SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal Strength (S)
Kekuatan Weakness (W)
Kelemahan
Oppurtunities (O)
Peluang Strategi SO Strategi WO
Threats (T)
Ancaman Strategi ST Strategi WT

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Home Industry Emping Jagung “Sinar 313”
1. Karaktristik Home Industry Emping Jagung “Sinar 313”
Home industry “Sinar 313” adalah satu-satunya perusahaan penghasil emping jagung di kota kupang. Pengopersian ini didasrkan Surat Pendirian Perusahaan (SPP) No. 34125601543 tertanggal 05 Desember 1995 dan SIUP No. 182/24-12/PK/XII/1995. Sinar 313 telah terdaftar sebagai industry kecil dengan No.23/K.2603/IK/12.00.01/96. Jika dilihat dari jumlah tenaga kerja maka “Sinar 313” digolongkan dalam home industry dengan pemilik bapak Sukiyat dan pendidikan terakhirnya ialah SLTA dan juga telah mengikuti pendidikan non-formal sebanyak dua kali. Usaha ini berlokasi di jalan Oebolifo II keluraha Sikumana Kecaman MAuulafa Kota Kupang.

2. Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi
No Jenis Sarana Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 Drum
Wajan
Anyaman penjemur jagung
Blender
Saringan Minyak
Bokor
Mesin Penggiing Jagung
Timbangan
Mesin penutup plastik
Saringan Jagung
Kompor Gas
Serok 3
1
3
1
2
5
1
1
1
2
1
2


3. Moda Usaha
Modal memegang peranan penting untuk mempertahankan dan menjalankan home industry. Modal yang dimaksud adalah modal uang tunai dan mmodal harta tetap berupa mesin dan peralatan, sedangkan modal tunai adalah sebagaimodal awal sebesar Rp 2.500.000 yang merupakan modal pribadi.
4. Organisasi kerja
Organisasi kerja merupakan suatu angka kerangka hubungan satuan organisasi diman di dalamnya terdapat pimpinan, bawahan dengan wewenang, tugas dan tanggung jawab masing-masing. Home industry ini dalm kenyataannya belum memiliki organisasi yang jelas.
5. Proses Produksi
Proses produksi adalah cara atau teknik yang dilakukan pada suatu usaha produksi untuk menghasilkan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan melibatkan tenaga kerja, mesin bahan dan biaya yang dimilki sehingga akandihasilkan suatu produk dengan bentuk aroma, warna, dan cita rasa yang sesuai dengan keinginan konsumen.
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
1. Biaya Produksi
Biaya produksi yang dimaksud adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsungdan biaya overhead. Perhitungan biaya ini sanagt penting untuk enentukan harga jual, merencanakan, dan mengendalikan manajemen demi kelangsungan usaha dan pencapaian target perusahaan.
a. Biaya bahan Baku
Tabel, Biaya bahan baku pada home industry “Sinar 313” April-November 2003
No. Bulan Jumlah Bahan Baku
(Kg) Harga
(Rp) Jumlah biaya
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8 April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November 1.050
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.400 1.250
1.250
1.250
1.250
1.250
1.250
1.250
1.250 1.312.500
2.100.000
2.100.000
2.100.000
2.100.000
2.100.000
2.100.000
1.750.00
Jumlah 12.530 15.662.500

b. Biaya tenaga kerja langsung
No Bulan Jumlah tenaga kerja
(orang) Gaji/bulan
(Rp) Jumlah Biaya
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8 April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November 3
3
3
3
3
3
3
3
250.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
300.000 750.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
900.000
jumlah 7.950.000
Pemberian gaji pada tenaga kerja didasrkan pada besarnya pendapatanserta pada ketrampilan dan keahlian yang dimiliki tenaga kerja
Biaya Tak langsung
Biaya tsk langsung merupaka semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
a. Biaya Overhead Tetap
Biaya overhead tetap yang diperhitungkan ialah biaya listrik,air, minyak tanah, kayu bakar, solar serta biaya penyusutan besarnya biaya overhead tetap untuk bulan april-november 2003 ialah sebesar Rp. 3.553.622
b. Biaya Overhead Variabel
Perhitungan biaya variabel yang dimkasud ialah biaya bahan penolong. Total biaya overhead variabel untuk bulan april-november adalah Rp. 28.622.500.
2. Penerimaan
Penerimaan home industry “Sinar 313” adalah sebesar jumlah produksi emping jagung dikalikan dengan harga jual emping jagung per satuan ukuran penjualan 450 gram dengan harga jual Rp. 6.000. jadi penerimaan home industry “Sinar 313” dari produksi emping jagung selama bulan april-november sebesar Rp. 107.400.000. jumlah ini masih dapat ditingkatkan apabila home industry terus berprduksi walaupun pada musim hujan
3. Pendapatan
Pendapatan usaha adalah hasil penerimaan dikurangi dengan biaya yang dikelurkan. Pendapatan merupakan keuntungan kotor yaitu hasil hasil dari penerimaan diurangi dari baiya yang dikeluarkan, sedangkan keuntungan bersih dari home industry merupakan keuntungan sete;lah dikurangi dengan pajak.
4. Rugi Laba
Pada umunya perusahaan bertujuan mendapatkan laba. Hal ini diperoleh apabila total penerimaan lebuh besar dari total biaya yang dikelurarkan oleh usaha. Laba yang diperoleh setelah dikenakan pajak adalah Rp 42.270.240. perolehan laba masih dapat ditingkatkan, namun pihak home industry mengalami kendala yaitu tidak dapat berproduksi pada musim hujan karena adanya ketergantungan pada sinar matahari untuk pengrigan emping jagung. Untuk meningkatkan laba, home industry sebaiknya menigkatkan vlume produksi dan volume penjualan malaui perbaikan proses produksi dan pembukuan.
5. Analisis Strategi Pengambilan Keputusan
Rencana Strategis Pengembangan Home Industry “Sinar 313” dilihat dari aspek proses produksi adalah sebagai berikut:
Factor Internal




Factor eksternal Strengts (S) kekuatan
- bahan baku yang berupa jagung pipilan kering tersedia secara terus menerus dan harganya relative murah
- bahan baku yang digunakan telah melalui proses penyortiran Weakness (W) kelemahan
- tidak dapat berproduksi pada musim hujan karena system pengerngan tergantung pada sinar matahari
Opportunity (O)
Peluang
Diversivikasi usaha Strategi (SO)
diversivikasi produk Strtegi (WO)
pembelian oven listrik
Thereaths (T)
Ancaman
Bertambahnya industry yang mengolah pipilan jagung kering Strategi (SO)
Menjaga kepercayaan pembeli (mutu dan kuantitas produk) Strategi (WT)
Meningkatkan mutu dan kuantitas produk

Rencana Strategis Pengambangan Home Industry “Sinar 313” dilihat dari aspek pemasaran adalah sebagai berikut:
Factor Internal



Factor eksternal Strengts (S) kekuatan
- produk cukup digemari konsumen
- merupakan satu-satunya home industry penghasil emping jagung di kota kupang Weakness (W) kelemahan
- tidak secara optimal dapat memenuhi permintaan konsumen pada musim hujan
Opportunity (O)
Peluang
Peningkatan permintaan produk Strategi (SO)
- meningkat produksi untuk memenuhi permintaan pasar Strtegi (WO)
- Home industry perlu membentuk suatu pola atau bentuk pemasaran yang baru
Thereaths (T)
Ancaman
Persaungan dari industry yang mengolah pipilan jagung kering Strategi (SO)
Meningkatkan kuantitas pada mutu produk Strategi (WT)
Melakukan promosi yang lebih gencar

Rencana Strategi Pengambangan Ho,e Industry “Sinar 313” dilihat dari aspek organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
Factor Internal



Factor eksternal Strengts (S) kekuatan
- Manajer dan tenaga kerja memiliki pengalaman kerja dan berjiwa kerja keras
Weakness (W) kelemahan
- Belum memiliki struktur organisasi yang jelas
- Tenaga kerja tidak pernah mengikuti pendidikan non-formal
Opportunity (O)
Peluang
Tenaga kerja memilikikesempatan untuk mengikuti pendidikan non-formal Strategi (SO)
- meningkat pengalaman kerja Strategi (WO)
- membentuk struktur organisasi yang teratur
Thereaths (T)
Ancaman
Persaingan dunia usaha membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas Strategi (SO)
Mengikuti pelatihan dan kursus tentang manajemen dan organisasi Strategi (WT)
Penambahan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan keahlian yang memadai

Rencana Strategi Pengembangan Home Industry “Sinar 313” dilhat dari aspek pembukuan adalah sebagai berikut:

Factor Internal

Factor Eksternal Strengts (S) kekuatan
- manager dan tenaga kerja mempunyai pendidikan formal yang cukup Weakness (W) kelemahan
- belum memiliki laporan keunagan, baik berupa neraca maupun laporan R/L
Opportunity (O)
Peluang
Manajemen mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan non-formal Strategi (SO)
- mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi Strtegi (WO)
- membuat laporan keuangan periodik
Thereaths (T)
Ancaman
Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitf Strategi (SO)
Menyusun perencanaan berdasarkan laporan keuangan Strategi (WT)
Mengikuti pelatihan dan kursus yang berkaitan dengan proses akuntansi


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Biaya produksi emping jagung pada home industry “Sinar 313”untuk bulan November adalah Rp 55.788.622. Biaya ini merupakan akumulasi dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansung dan biaya overhead pabrik
2. Laba yang diperoleh home industry emping jagung “Sinar 313” untuk bulan November adalah Rp 46.270.240. Angka perolehan laba ini masih dapat ditingkatkan melalui perbaikan pengelolaan usaha dan pelaksanaan perencanaan secara tepat
3. Strategi pengembangan home industry “Sinar 313” dapat dilakukan dengan brbagai aspek,1) Proses produksi terkait dengan peralatan dan teknologi yang digunakan; 2) Pemasaran terkait dengan pemenuhan permintaan konsumen akan empping jagung pada musim hujan; 3) Organisasi manajemen terkait dengan pembagian tugas; 4) pembukuan terkait dengan pencatatan dan perhitungan secara tepat biaya-biaya yang dikeluarkan
B. Saran
1. Perhitungan biaya produksi yang belum tepat dapat mempengaruhi penetapan harga jual yang akhirnya berdampak pula pada laba. Pihak home industry dalam perhitungan biaya produksi belum tepat secara akuntansi, maka hendaknya memperbaiki cara yang digunakan dalal biaya produksi.
2. Untuk meningkatkan laba maka home industry perlu meningkatkan volume produksi dan volume penjualan
3. Strategi yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen home industry “Sinar 313” dalam rangka pengembangan usaha ke depan yaitu:
a. Home industry perlu mengadakan oven listrik yang membantu pengeringan emping jagung pada musim hujan sehingga laba dapat ditingkatkan
b. Tenaga kerja home industry perlu diikutsertakan dalam pelatihan kursus yang berkaitan dengan tugas mereka.
c. Manajemen perlu menjalin kemitraan dengan took-toko dan supermarket guna membantu pendistribusian produk
d. Manajemen home industry diharapkan dapat membuat laporan keungan baik berupa neraca maupun laporan rugi laba sehingga dapat dibuat perencanaan usaha secar tepat.

DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagug. Kanisius, Jakarta
Aziz, M.A. 1993. Agroindustry Buah-buahan Tropis, Penerbit Bangkit, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar